ETIKA BISNIS
Nama : Zahara Mutiara Anjani
NPM : 17215377
Kelas : 3EA18
1.
Jelaskan masalah yang dihadapi oleh PT Digantara !
2.
Jelaskan hubungan kasus PT Dirgantara dengan
teori terkait : tentang etika bisnis secara garis besar !
3.
Jelaskan hubungan kasus PT Dirgantara dengan teori
terkait : tentang prinsip etis dalam berbisnis serta etika dan lingkungan
perusahaan. !
4.
Jelaskan hubungan kasus PT Dirgantara dengan teori
terkait : tentang model dan faktor pendukung beretika dalam bisnis !
5.
Jelaskan hubungan kasus PT Dirgantara dengan teori
terkait : tentang etika dalam fungsi perusahaan !
6.
Jelaskan hubungan kasus PT. Dirgantara dengan teori
terkait : tentang etika bisnis di pasar dan persaingan
Jawaban
1.
Masalah yang dihadapi oleh PT. Dirgantara adalah telah
terjadinya penyimpangan di perusahaan tersebut sebesar Rp 372.276.845 setelah dilakukan pemeriksaan
oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK) pada tanggal 20 April 1995. Penyimpangan tersebut antara lain terjadi pada
tender/pelelengan paket pekerjaan sipil di lingkungan IPTN yang diidentifikasi
terjadi manipulasi.
Pada tanggal 15 April 1996 salah satu karyawan dipecat
secara tidak hormat dari IPTN, karena dituduh mengungkapkan kasus penyimpangan
berupa manipulasi tender/pelelangan paket pekerjaan sipil di lingkungan IPTN.
Pada tanggal 29 Oktober 1997 Terjadi demonstrasi dan
pemogokan kerja karyawan pertama kali di PT IPTN. Karyawan berdemonstrasi
menuntut keadilan dalam jenjang karier, selanjutnya pada tahun 1997 PT IPTN
rugi Rp 233,137 miliar kemudian kerugian meningkat menjadi Rp 853,331 miliar
pada 1998. Setahun kemudian kerugian turun menjadi Rp 75,043 miliar.
Pada tahun 2001 perusahaan dapat membukukan laba Rp
7,149 miliar. Akibat keadaan tersebut pada tanggal 13 Mei 2002
Direktur Utama PT IPTN menyatakan perusahaan akan mengurangi jumlah karyawan
yang semula 15 ribu orang menjadi 9.777 orang. Jumlah karyawan akan terus
dikurangi paling banyak 7 ribu orang.
2.
a. Bribery adalah
tindakan menawarkan, memberi, menerima, dan menerima suatu nilai dengan tujuan
untuk mempengaruhi tindakan pejabat (official) untuk tidak melakukan kewajiban
publik atau legal mereka. Nilai tersebut dapat berupa pembayaran langsung atau
barang.
b. Coercion adalah tindakan pemasakan, pembatasan,
memaksa dengan kekuatan atau tangan atau ancaman hal tersebut mungkin aktual,
langsung, atau positif, dimana kekuatan fisik digunakan untuk memaksa tindakan
melawan seseorang, akan atau secara tidak langsung mempengaruhi yang mana satu
pihak dibatasi oleh penundukan yang lain dan dibatasi kebebasannya.
c. Deception adalah tindakan memanipulasi orang atau
perusahaan dengan menyesatkannya. Dengan kata lain, deception adalah kegiatan
menipu, sengaja menyesatkan dengan tindakan atau perkataan yang tidak benar,
mengetahui dan melakukan membuat pernyataan yang salah atau representasi,
mengekpresikan atau menyatakan secara tidak langsung, menyingung fakta yang ada
saat ini atau yang lalu.
d. Theft secara harafiah theft berarti mencuri. Konsep
theft adalah mengambil atau mengkliam sesuatu yang bukan milik menjadi milik
peribadi atau golongan.
e. Unfair discrimination adalah perlakuan yang tidak
adil atau tidak normal atau hak yang tidak normal pada seseorang karena ras,
umur, jenis kelamin, kebangsaan atau agama, kegagalan memperlakukan orang
secara sama ketika tidak ada perbedaan yang beralasan dapat ditemukan antara
menolong dan tidak menolong.
3.
Egoism merupakan standar
yang mengacu pada kepentingan diri sendiri. Keputusan berdasarkan egoism dibuat
untuk memberikan konsekuensi paling bear pada pihak yang dipentingkan dengan
mengabaikan kepentingan pihak lain. Tindakan mementingkan diri sendiri tersebut
dapat berupa jangka pendek dan jangka panjang.
Utilitarianism berdasarkan prinsip ini keputusan adalah etis jika
memberikan benefit paling besar daripada keputusan alternatif yang lain.
Perbedaan egoism dan utilitarianism adalah egoism berfokus pada kepentingan
diri sendiri dari individual, perusahaan, komunitas, dan lain‐lain, tetapi
utilitarianism berfokus pada kepentingan sendiri dari seluruh stakeholder.
Kant dan Deontology pada konsep utilitarianism kehilangan tuntutan dari
teori karena gagal untuk menilai karakteristik tindakan moral, motif moral.
Menurut pandangan Kant, manusia mempunyai kehendak untuk melakukan tindakan apa yang diinginkan. Yang membedakan manusia dengan
binatang adalah kemampuan untuk memilih antar arti alternatif atau cara untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, dan kebebasan menentukan tujuan atau kehendak
dan bertindak dengan motif yang lebih tinggi.
4.
Solusi alternatif
yang diajukan yaitu dengan memperbaiki sinergi antara lembaga pemerintah, perusahaan dan
sistem hukum dengan individu dengan moral motive yang baik sebagai stabilisator
yang mempengaruhi sinergi tersebut
5.
Perusahaan
yang tidak mampu meraih kinerja ekonomi dengan baik tidak dapat dikatakan
secara sosial memenuhi tanggung jawabnya. Perusahaan ini dianggap membuang-buang
sumber daya masyarakat. Tanpa kinerja ekonomi, sebuah perusahaan tak akan dapat
menunaikan tanggungjawab apapun. Sedangkan PT. Dirgantara tidak mampu memenuhi
kewajibannya.
6.
Pasar
penerbangan berada dalam pasar yang cenderung oligopoli. Dalam perspektif
persaingan usaha, ketika lebih banyak pemain yang cenderung independen dan
tidak terafiliasi satu sama lain, Oligopoli ialah pasar dengan penawaran satu
jenis barang atau jasa dikuasai beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan
lebih dari dua, tetapi kurang dari sepuluh. Oligopoli memiliki struktur pasar
sendiri.
Comments
Post a Comment