KONSEP-KONSEP ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN

MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
KONSEP-KONSEP ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN











Disusun oleh:
Nama      : Zahara Mutiara Anjani
Kelas       : 1EA18
NPM        : 17215377


UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis khususnya dan para pembaca. Terima kasih,Wassalamualaikum wr.wb

                                   


                                                                                         Jakarta, 22 Januari 2016



          Penulis





DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………...…..         ii
Daftar Isi……………………………………………………………….        iii
BAB I (PENDAHULUAN)
1.1       Latar Belakang …………………………………………………………………       1
1.2       Rumusan  Masalah.......................……………………………………………    3
1.3       Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….   3
BAB II (PEMBAHASAN)
2.1       Pengertian Organisasi ……………………………………..….....................4
2.2       Elemen Organisasi …………………………………........................................5
2.3       Karakteristik Organisasi…………………………..…...............................…6
2.4       Fungsi Organisasi……………………….….................................................…7
2.5       Teori Organisasi .................................................................................................8
2.6       Penerapan Konsep Organisasi Dalam PT. Sinar Sosro.................................................9
BAB III (PENUTUP)
3.1        Kesimpulan ………………………………………………………………………...……10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..11









BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Beach, 1980; Champoux, 2003).Apabila kita membicarakan organisasi sebagai suatu sistem, berarti memandangnya terdiri dari unsur-unsur yang saling bergantungan dan di dalamnya terdapat sub-sub sistem. Sedangkan struktur di sini mengisyaratkan bahwa di dalam organisasi terdapat suatu kadar formalitas dan adanya pembagian tugas atau peranan yang harus dimainkan oleh anggota-anggota kelompoknya.
Sedikitnya, saya akan bahas tentang latar belakang PT. Sinar Sosro yang menjadi acuan saya dalam membuat makalah ini. Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama “Tehbotol” diambil dari tehseduh merek ”TehCap Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni ”Sosrodjojo”





Perubahan Bentuk Botol Dan Logo Tehbotol Sosro

Tahun 1969, seiring dengan semakin diminatinya Tehbotol Sosro oleh masyarakat Jakarta, Tehbotol Sosro kemudian diproduksi dengan lebih massal tetapi masih dalam skala industri rumahan dan menggunakan botol dengan desain umum / generic (image Botol Pertama tahun 1969).
Tahun 1972, Logo Tehbotol Sosro berganti design dan mulai mencantumkan Logo Sosro di leher botol (image Botol Kedua tahun 1972).
Tahun 1974, Logo Tehbotol Sosro kembali mengalami perubahan design dan pada saat yang bersamaan botol Tehbotol Sosro dirubah bentuknya menjadi lebih unik & menonjol – logo dan bentuk botol tersebut masih digunakan sampai saat ini – serta produksinya sudah mulai menggunakan mesin bertekhnologi tinggi yang di impor dari Jerman (image Botol Ketiga tahun 1974).
 
Berdirinya PT. Sinar Sosro
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru. Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia.







Pendiri PT. Sinar Sosro






Para pendiri PT. Sinar Sosro terdiri dari :
·         Soemarsono Sosrodjojo
·         Soegiharto Sosrodjojo
·         Soejipto Sosrodjojo
·         Surjanto Sosrodjojo

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan organisasi?
2.      Apa saja konsep-konsep organisasi?
3.      Bagaimana sejarah PT. Sinar Sosro?
4.      Bagaimana penerapan konsep-konsep organisasi dalam perusahaan PT. Sinar Sosro?
1.3  TUJUAN PENULISAN
1.    Untuk mengetahui pengertian organisasi
2.    Untuk mengetahui konsep-konsep organisasi
3.    Untuk mengetahui sejarah PT. Sinar Sosro
4.    Untuk mengetahui penerapan konsep-konsep organisasi dalam perusahaan PT. Sinar Sosro











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ORGANISASI
Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pemmbagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggungjawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergatung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksudkan Schein ini adalah merupakan suatu sistem.
Selanjutnya Kochler (1976) mebgatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat Wright (1977); dia mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbeda-beda perumusannya tapi ada 3 hal yang sama-sama dikemukakan yaitu : organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu sendiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Bila satu bagian terganggu maka akan berpengaruh pada bagian lain. Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan baik. Misalnya kalau dilihat pada organisasi sekolah, kepala sekolah harus mengkoordinasi kegiatan guru-guru sehingga pengajaran dapat berjalan dengan lancar.
Selain dari ciri yang telah dikemukakan di atas tiap organisasi mempunyai aktivitasnya masing-masing sesuai dengan jenis organisasinya. Misalnya kalau organisasinya organisasi pendidikan, maka kegiatan yang utama dalam organisasi itu adalah melakukan atau mengurus urusan pendidikan. Begitu juga halnya kalau organisasinya di bidang produksi maka kegiatan yang utama dalam organisasi itu adalah melakukan atau  mengurus urusan pendidikan. Begitu juga halnya kalau organisasinya dibidang produksi maka kegiatan utama dari organisasi tersebut adalah memproduksi barang-barang yang sesuai dengan usahanya.
Suatu organisasi terbentuk apabiola suatu usaha memerlukan usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini timbul mungkin disebabkan oleh karena tugas itu terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani satu prang. Oleh karena itu suatu organisasi dapat kecil seperti usaha dua orang individu atau dapat sengat besar yang melibatkan banyak orang dalam interaksi kerjasama.
2.2 ELEMEN ORGANISASI
1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan didalam suatu organisasi. Menurut Davis (Scott, 1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen.
1). Struktur Normatif. Mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Nilai adalah kriteria yang digunakan dalam memilih tujuan tingkah laku. Sedangkan norma adalah aturan umum mengenai tingkah laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengejar tujuan. Dalam kelompok sosial nilai-nilai, norma, dan peranan, tidaklah secara kebetulan tersusun tetapi isusun sedemikian rupa sehingga merupakan satu set kepercayaan yang relatif logis dan konsisten dan merupakan resep yang mengatur tingkah laku partisipan.
2). Struktur Tingkah Laku. Komponen ini berfokus kepada tingkah laku yang dilakukan dan bukan pada resep bertingkah laku. Tingkat laku yang diperlihatkan manusia dalam organisasi ini mempunyai karakteristik umum yang merupakan pola atau jaringan tingkah laku.
struktur normatif dan struktur tingkah laku dari kelompok tidaklah dapat dipisahklan secara jelas dan tidak pula identik, tetapi berbeda tingkatnya dan saling berhubungan. Tingkah laku membentuk norma-norma sebagaimana halnya norma membentuk tingkah laku.
2. Partisipan
Partisipan organisasi adalah individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebih daripada suatu organisasi dan keterlibatannya pada masing-masing organisasi tersebut sangat bervariasi. Tingkat ketrampilan dan keahlian yang dibawa partisipan ke dalam organisasi adalah sangat berbeda-beda. Tingkat ketrampilan ini hampir selalu diikuti oleh perbedaan kekuasaan (power) dan tuntutan otonomi.



3. Tujuan
Bagi kebanyakan analisis, tujuan merupakan suatu titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi. Tujuan dibatasi sebagai suatu konsepsi akhir yang diingini, atau kondisi yang partisipan usahakan mempengaruhinya, melalui penampilan aktivitas tugas-tugas mereka.
4. Teknologi
Teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan-perlengkapan mesin dan juga pengetahuan teknik dan ketrampilan partisipan. Semua organisasi mempunyai teknologi tetapi bervariasi dalam teknik atau kemanjuran dalam memproduksi hasil yang diinginkan.
5. Lingkungan
Setiap organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi, kebudayaan dan lingkungan sosial, terhadap mana organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan dirinya sendiri. Semuanya tergantung kepada lingkungan sistim yang lebih besar untuk dapat terus hidup.
Parson (Scott, 1981) telah memberikan perhatian terhadap pentingnya hubungan diantara tujuan organisasi dengan lingkungan masayarakat yang lebih luas. Suatu organisasi mungkin mengharapkan dukungan sosial bagi aktivitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakat pada fungsinya.
2.3 KARAKTERISTIK ORGANISASI
Di antara karakteristik tersebut adalah bersifat dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan dn struktur.
1.Dinamis
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungan yang selalu berubah tersebut. Semua organisasi memerlukan sumber keuangan untuk melakukan aktivitasnya.Oleh karena itu kondisi ekonomi mempengaruhi secara tajam paa kehidupan organisasi. Perubahan pasaran kebanyakan organisasi pasarannya adalah hasil produksi atau pelayanan. Krena pasaran itu tegantung kepaa langganan yang menggunakannya maka organisasi harus sentitif terhadap perubahan sikap langganannya. Perubahan Kondisi Sosial karena semua organisasi tergantung kepada bakat dan inisiatif manusia maka organisasi mesti tetap dinamis untukmenyeusaikan diri dengan perubahan kondisi sosial.


2. Memerlukan Informasi
Semua organisasi memrlukan informasi untuk hidup. Tnpa informasi organissi tidak dapat jalan. Begitu juga sebaliknya dengan tidak adanya informasi suatu organisasi dapat macet atau mati sama sekali. Komunikasi memegang peranan peting dalam organisasi untuk mendapatkan informasi yang dibuthkan bagi organisasi.
3. Mempunyai Tujuan
Organisasi adalah merupakan kelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi hendaknya dihayati oleh seluruh anggota organisasi sehingga setiap anggota dapat diharapkan mendukung pencapaian tujuan organisasi melalui partisipasi mereka secara individual.
4. Terstruktur
Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi. Hal ini dinamakan struktur organisasi. Struktur menjadikan organisasi membakukan prosedur kerja dan mengkhususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi.
2.4 FUNGSI ORGANISASI
1. Memenuhi Kebutuhan Pokok Organisasi
Setiap organissi mempunyai kebutuhan pokok masing-maing dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Lebih-lrbih lagi kalai organisasi tersebut lebih kompleks banyak kebutuhan organisasi yang dipenuhinya. Semuanya ini merupakan tanggung jawab organisasi untuk memenuhinya. Tetapi adakalanya beberapa organisasi memerlukan barang-barang yang tidak berharga dan tanggung jawab anggotalah membantu organisasi dalam menentukan mana barang yang berharga dan mana yang tidak perlu dihindarkan.
2. Mengembangkan Tugas dan Tanggung Jawab
3. Memproduksi Barang atau Jasa
Efektivitas proses produksi banyak tergantung kepada ketetapan informasi. Orang-orang dalam organisai harus memdapatkan dan mengirimkan informasi kepada bagian-bagian yang memerlukannya sehingga aktivitas organisasi berjala lancar. Penyampaian dan pemeliharaan informasi memerlukan proses komunikasi. Oleh sebab itu informasi juga tergantung kepada keterampilan berkominikasi.


4. Mempengaruhi dan Dipengaruhi Orang
Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh oerang. Orang yang membimbing, mengelola, mengarahkan, dan menyebabkan pertumbuhan organisasi. Orang sebagai anggota organisasi maupun  sebagai pemakai jasa organisasi, dipengaruhi oleh organisasi.
2.5 TEORI ORGANISASI
1. Teori Klasik
Teori Klasik atau stuktural berasal dari dua teori. Pertama, teori Saintifik manajemen yang dikembangkan oleh W. Tylor 1911. Kedua, berasal dari teori Birokrasi yang dikembangkan oleh Max Weber 1947. Pada teori saintifik manajemen pengelolaan organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip kunci sbb : a. Pembagian pekerjaan, b. otoritas dan tanggungjawab, c. kesatuan komando, d. kesatuan arah, e. minat masing-masing bawahan terhadap minat umum, f. pembayaran yang wajar, g. sentralisasi, h. mata rantai komando, i. perintah, j. kesamaan, k. stabilitas penduduk personel yang tetap, l. insisiatif, m. rasa kesatuan korp.
Birokrasi merupakan organisasi manusia yang distruktur secara ideal.
1). Anggapan Dasar Teori Klasik
Ahli-ahli teori klasik cenderung meliohat organisasi sebagai sistem yang tertutup secara relatif, dalam mengejar tujuan-tujuan yang telah dinyatakan. Jika organisasi sangat tergantung kepada lingkungan maka organisasi akan terus menerus dipengaruhi atau terganggu oleh lingkungan. Alat untuk melindungi organisasi dan untuk mengurangi ketidaksanggupan memperkirakan diantaranya adalah sbb :
2). Pengkodean, menciptakan skema klasifikasi bagi input
3). Penimbunan barang, menyimpan bahan mentah dan hasil produksi sebagai input dan output dapat diatur.
4). Penyamarataan, memotivasi pemberi suplai untuk memberikan input atau menentukan permintaan bagi output.
5). Meramalkan, memperkirakan perubahan dalam permintaan.
6). Pertumbuhan, berusaha keras untuk mencapai tingkat ekonomi tertentu yang akan memberi organisasi pengaruh melalui lingkungan.



b. Unsur Kunci Teori Klasik
Menurut Scott (Goldhaber, 1986) ada empat yang merupakan unsur kunci dari teori organisasi klasik yaitu : pembagian kerja, hierarki proses fungsional, struktur dan pengawasan yang ketat.
2. Teori Hubungan Manusia
Manusia sebagai anggota organisasi adalah merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlibat dalam tingkah laku organisasi. Teori ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri pekerja, akan mempertinggi motovasi bekerja sehingga akan dapat meningkatkan produksi organisasi. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1930-an yang dipelopori oleh Barnard 1938, Mayo 1933, Roethlisherger dan Dickson 1939. Inilah permulaan hubungan manusia menolak prinsip teori struktural pasif dan menentang pandangan yang mekanis terhadap organisasi yang tidak sensitif terhadap kebutuhan sosial anggota organisasi. Anggota kelompok teori hubungan manusia membalas menyerang kritikan ahli teori klasik dan mengatakan mereka sebagai penindas masa. Teori hubungan manusia sanggup bersaing secara efektif dengan teori klaik dan membuat kelogisannya secara luas melalui bukti-bukti yang diberikan melalui eksperimen yang diberikan Mayo, Roethlisherger dan Dickson.
Teori Klasik tidak memperhitungkan pengaruh faktor sosial kepada penampilan organisasi. Teori Hubungan Manusia mengembangkannya bertentangan dengan teori klasik karena dasar asumsinya berbeda mengenai organisasi dan anggota organisasi.
3. Teori Sistem Sosial
Teori sistem memandang organisasi sebagai kaitan bermacam-macam komponen yang saling tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi. Setiap bagian mempunyai peranan masing-masing dan berhubungan dengan bagian-bagian lain dan karena itu koordinasi penting dalam teori ini.
1). Organissi sebagai suatu sistem sosial
Pendekatan sistem sosial terhadap timgkah laku organisasi adalah suatu perspektif yang komprehensif, multidimensional, dan deskriptif mengenai organisasi. Teori sistem berkembang debagai suatu alat untuk menguraikan sifat-sifat dan pola-pola yuang menjadikan organisasi terjadi. Teori Sistem memberikan suatu model deskripsi yang sangat kuat mengenai proses organisasi. Suatu aplikasi logis dari pemikiran sistem adalah dalam mendeskripsikan pengembangan, struktur dan pemeliharaan organisasi manusia. Teori Klasik dan hubungan manusia, adalah sangat sederhana dan belum bersifat deskriptif, gagal menguraikan keanekaragaman sifat-sifat yang ada dalam organisasi.
2). Teori Sistem Umum Organisasi
Mengatakan bahwa organsasi sebagai suatu set bagian-bagian yang kompleks yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuannya. Semua organisasi adalah sistem. Tiap sistem mengambil sumber atau input dari lingkungan kemudian memprosesnya dan mengeluarkan output terhadap lingkungannya. Output dari sistem tidak pernah sama dengan input. Organisasi melakukan sesuatu untuk memproses input, menciptakan output yang akan membantu mencapai tujuan organisasi.
3). Keterbukaan Relatif dari Sistem
Lingkungan sistem memainkan peranan yang besar terhadap kedua fungsi sistem yang memberikan suatu sistem materi mentah yang akan diproses dan menciptakan pasaran dan penyaluran bagi output sistem. Lingkungan disekeliling sistem mempengaruhi tujuan dan akivitas sistem, tapi sistem berusaha untuk hidup, bahkan melalui tuntutan lingkungan yang menantang kehidupannya.
4). Menekankan Kepada Integrasi Fungsi
Ada empat implikasi penting dari teori sistem ini untuk analisis organisasi dan komunikasi organisasi.
Interdependence, semua bagian organisasi saling berhubungan satu sama lain. Keterbukaan, organisasi harus hati-hati terhadap perubahan lingkungan, karena lingkungan dapat menghambat aktivitas organisasi, anggota organisasi harus berkomunikasi secara aktif dengan wakil organisasi yang relevan didalam kedua lingkungan sistem untuk menetapkan hakikat hambatan yang mempengaruhi aktivitas organisasi. Bentuk analisis, banyak tingkat organisasi dalam suatu organisasi. Untuk memahami organisasi kita harus menginterprestasikan pekerjaan dalam sistem (mikrofis) dan saling berhubungan organisasi dengan lingkungannya (makrofis). Penyesuaian dan pembaharuan organisasi, organisasi tidaklah merupakan kesatuan yang bersifat statis. Organisasi haruslah fleksibel dan dapat menerima secara terus-menerus pembaharuan untuk menghadapi hambatan perubahan dari lingkungan sistem.
4. Teori Politik
Ahli-ahli teori politik melihat kekuasaan (power), konflik dan distribusi dari sumber-sumber yang langka sebagai pokok permasalahan pada organisasi.
1). Organisasi sebagai persatuan
2). Kekuasaan dan pembuatan keputusan
Mengakui adanya otoritas, tetapi memandang otorita itu sebagai salah satu bentuk yang penting dari kekuasaan.
3). Konflik dalam organisasi
4). Ekologi penduduk suatu perspektif makro
5. Teori Simbolis
Membayangkan suatu dunia yang berangkat secara signifikan dari aturan-aturan tradisional mengenai pemikiran rasional. Teori ini sering dapat digunakan pada organisasi yang tujuannya tidak jelas dan teknologinya tidak pasti.
1). Konsep simbolik
2). Mitos, sering digunakan untuk merendahkan. Itu hanya mitos, tidak benar. Implikasinya bahwa tidak ada yang benar dalam mitos. Mitos disatu sisi dapat membutakan kita pada informasi baru dan kesempatan untuk belajar. Mitos disisi lain penting artiny bagi solidaritas, stabilitas dan kepastian.
3). Cerita atau dongeng, memainkan suatu peranan yang penting yang tidak disadari dalam organisasi modern.
4). Acara keagamaan dan upacara, sama pentingnya bagi organisasi dan masyarakat. Berfungsi untuk sosialisasi, satbilisasi, mengurangi kecemasan dan keraguan, dan menyampaikan pesan-pesan pada pemilik eksternal.
5). Metafora, humor, dan permainan. Memberikan cara-cara mengatasi isu yang sangat kompleks, misterius atau yang menegangkan secara langsung.
2.6 PENERAPAN KONSEP-KONSEP ORGANISASI DALAM PT. SINAR SOSRO
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
·  Peduli terhadap KUALITAS
·  Peduli terhadap KEAMANAN
·  Peduli terhadap KESEHATAN Produk
·  Serta RAMAH LINGKUNGAN

Salah satu kegiatan atau organisasi yang sedang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro adalah Corporate Social Responsibility (CSR).

CSR

Sekolah Sehat Sosro merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Sinar Sosro Di Bidang Pendidikan dengan memfokuskan pada proses pembentukan Sistem Pengelola an Sekolah yang menjamin terwujudnya Kualitas Sekolah Bersih,Hijau, Kreatif, Hemat, Aman, Damai dan Berkelanjutan (disingkat : “BERHIKMAT ANDALAN”). Ketujuh prinsip ini menjadi acuan pola pikir, pola sikap dan pola tindak semua pihak di sekolah.
Program ini dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu :
1. Membangun Visi Sekolah Sehat Sosro
2. Membangun Komitmen Komunitas Sekolah melalui workshop
3. Penguatan komitmen, perencanaan dan tindak lanjut program Sekolah Sehat Sosro
4. Membangun Sistem dan Jaringan Sekolah Sehat Sosro
5. Membentuk Sekolah Inti sebagai pusat pembelajaran Sekolah Sehat Sosro.
Program yang diresmikan pada 22 September 2011 bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan wujud kepedulian PT. Sinar Sosro terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Program ini dilaksanakan dan dilandasi oleh Filosofi Bisnis Sosro, yaitu Niat Baik yang tercermin dalam produk-produk Sosro dengan menerapkan prinsip 3K RL, yakni peduli terhadap Kualitas, Keamanan, Kesehatan, dan Ramah Lingkungan.
“Sehat memang menjadi salah satu bagian dari filosofi Sosro. Kami selalu memperhatikan kesehatan dengan membuat produk-produk yang tidak membahayakan konsumen. Sehingga ketika ada kesempatan membangun sekolah sehat kami dengan senang hati menggarapnya karena selaras dengan filosofi kami,” terang Presiden Direktur PT Sinar Sosro Joseph Sosrodjojo
Pembangunan sekolah tidak hanya berkisar pada infrastruktur saja, tetapi juga soal karakter semua elemen sekolah baik dari kepala sekolah, guru dan para siswanya. Karena itulah melalui brainware dan software, program Sekolah Sehat Sosro bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai awal perubahan perilaku bangsa dengan membentuk karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai positif.
Pembangunan atau renovasi kantin dan UKS dipilih sebagai bagian dari upaya menyehatkan komunitas sekolah sekaligus membangun kesadaran elemen sekolah untuk memanfaatkan dan memeliharanya. “Hasil akhir dari program ini adalah mengubah prilaku dan karakter bangsa lewat sekolah untuk hidup lebih sehat”.
Periode program Sekolah Sehat Sosro ini, rencananya akan dilakukan selama kurun waktu 5 tahun; yaitu dimulai dari tahun 2011 s/d 2015. Dimana dalam masa program, dipilih 3 Sekolah Binaan Inti untuk setiap angkatannya dengan rincian 1 sekolah tingkat SD, 1 sekolah tingkat SMP atau sederajat , dan 1 sekolah tingkatan SMA atau sederajat.
Sejak tahun 2011, Sekolah Sehat Sosro telah melibatkan 12 sekolah di 6 propinsi, yakni 4 sekolah dasar (SD), 4 sekolah menengah pertama (SMP atau sederajat), dan 4 sekolah menengah atas (SMA atau sederajat). Dari angkatan pertama itu, telah terpilih tiga sekolah yang memenuhi kriteria dan berhak mendapat pembinaan selama +/- 3 tahun (2011 s/d 2013), yaitu SDN Tamanan Kediri - Jawa Timur, SMPN 6 Banjarmasin – Kalimantan Selatan, dan SMAN 7 Mataram – Lombok NTB. Ketiga sekolah percontohan itu dinilai mampu mengikuti program Sekolah Sehat Sosro secara berkelanjutan.
Adapun kriteria penilaian meliputi tingkat partisipasi peserta dalam workshop, pencapaian key performance indicator(KPI) workshop, perencanaan program yang masuk dalam rencana anggaran, pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), dan terpenuhinya indikator - indikator pendukung lainnya.
Pada 17 Oktober lalu, PT Sinar Sosro juga kembali memilih 3 sekolah binaan inti, yakni SDN 11 Mataram - Lombok NTB , SMPN 3 Rangkasbitung - Banten, dan SMK 1 Mempawah Hilir – Pontianak Kalimantan Barat. Ketiganya merupakan peserta sekolah inti angkatan kedua periode 2012-2014. Penghargaan juga diberikan kepada 1 sekolah favorit, yaitu SMPN 10 Malang.






BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Elemen-elemen organisasi terdiri dari: struktur sosial, partisipan, tujuan, teknologi, lingkungan.
Di dalam organisasi memiliki karakteristik diantaranya adalah dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan dan terstruktur.
Organisasi sendiri memiliki fungsi yang sebagai berikut: memenuhi kebutuhan pokok organisasi, mengembangkan tugas dan tanggung jawab, memproduksi barang atau jasa, mempengaruhi dan dipengaruhi orang.
Teori-teori organisasi diantaranya adalah teori teori klasik, teori hubungan manusia, teori sistem sosial, teori politik dan teori simbolis.
Suatu perusahaan pasti memiliki konsep organisasi. Karena konsep organisasi dalam perusahaan adalah bagian yang paling terpenting. Seperti perusahaan yang saya ambil contoh yaitu PT. Sinar Sosro yang memiliki konsep organisasi agar menjadi perusahaan yang lebih baik lagi, yang dapat dipercaya oleh masyarakat luas akan produknya yang berkualitas.









DAFTAR PUSTAKA


Comments